pttogel Nusa Tenggara Timur (NTT), 2025 — Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akses internet di wilayah-wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) Indonesia, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo melalui program Kominfo Digital (Komdigi) terus memperluas dan meningkatkan kapasitas layanan internet di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kebutuhan masyarakat akan internet di NTT mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, hingga aktivitas ekonomi digital mengalami ketergantungan tinggi pada konektivitas yang stabil dan cepat. BAKTI Kominfo merespons situasi ini dengan memperkuat infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan di daerah yang sebelumnya mengalami keterbatasan akses jaringan.
Lonjakan Permintaan Internet di Wilayah 3T
Dalam laporan terbaru BAKTI, penggunaan internet di NTT meningkat lebih dari 60% sejak tahun 2022. Daerah-daerah seperti Kabupaten Sumba Barat, Lembata, dan Alor menunjukkan pertumbuhan pengguna internet yang pesat. Penyebab utama adalah transformasi digital yang menjangkau sektor pendidikan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Kepala BAKTI Kominfo, Anang Latif, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang merata di seluruh Indonesia. “NTT adalah salah satu fokus utama kami. Wilayah ini memiliki potensi besar, dan dengan internet yang memadai, masyarakat lokal dapat mengakses lebih banyak peluang,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Juni 2025.
baca juga: psg-vs-inter-pesta-gol-5-0-les-parisiens-juara-liga-champions
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Digital
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas, BAKTI telah membangun dan memperkuat lebih dari 300 titik Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah NTT hingga pertengahan 2025. Selain itu, program penyediaan akses internet gratis untuk sekolah, puskesmas, dan kantor desa turut diperluas ke lebih banyak titik.
Untuk mengatasi kendala geografis, BAKTI juga memanfaatkan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan jaringan satelit multifungsi SATRIA-1 yang resmi diluncurkan tahun 2023. Dengan dukungan satelit ini, layanan internet kini menjangkau pulau-pulau kecil dan terpencil di NTT dengan latensi yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih stabil.
Transformasi Digital di Pendidikan dan UMKM
Program literasi digital dan pelatihan kewirausahaan digital yang diselenggarakan oleh Kominfo Digital bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan lokal menjadi salah satu penggerak transformasi di wilayah ini. Ribuan guru dan pelajar di NTT kini telah mengikuti pelatihan daring melalui platform digital yang disediakan BAKTI.
Tak hanya itu, banyak pelaku UMKM lokal di NTT kini mulai memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka ke pasar nasional. Hasil kerajinan tangan, kain tenun, dan produk kuliner khas NTT kini dapat ditemukan secara online, membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Ketersediaan internet yang lebih merata membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat NTT. Dalam sektor kesehatan, misalnya, program telemedicine mulai diterapkan di beberapa puskesmas terpencil. Dokter dari kota-kota besar kini dapat memberikan konsultasi medis secara daring kepada pasien di pulau-pulau kecil.
Di sektor pemerintahan, digitalisasi layanan administrasi publik mulai mempercepat proses pengurusan dokumen, meningkatkan transparansi, dan mengurangi praktik birokrasi yang berbelit-belit.
Menurut data internal BAKTI, lebih dari 1 juta warga NTT kini telah menikmati manfaat dari peningkatan konektivitas ini, dengan target peningkatan jumlah penerima manfaat hingga 1,5 juta orang pada akhir 2025.
Komitmen Jangka Panjang BAKTI Kominfo
BAKTI menegaskan bahwa program perluasan akses internet di NTT bukanlah proyek jangka pendek, melainkan bagian dari visi besar pemerataan digital di seluruh Nusantara. Dengan dukungan anggaran pemerintah pusat dan kerja sama dengan pihak swasta, BAKTI menargetkan seluruh wilayah 3T dapat terhubung secara penuh dalam 3–5 tahun ke depan.
“Kami tidak hanya menyediakan akses, tapi juga membangun kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi demi kesejahteraan,” kata Anang Latif. Ia menambahkan bahwa keberhasilan digitalisasi di NTT dapat menjadi model bagi wilayah 3T lainnya di Indonesia.
Penutup: Internet sebagai Jembatan Kemajuan
Meningkatnya kebutuhan internet di NTT menjadi cerminan nyata bahwa masyarakat di wilayah timur Indonesia tidak ingin tertinggal dalam era digital. Langkah proaktif BAKTI Kominfo melalui program Komdigi menjadi angin segar bagi kemajuan dan kesetaraan digital nasional.
Dengan infrastruktur yang terus diperkuat, kapasitas jaringan yang diperluas, dan edukasi digital yang berkelanjutan, NTT perlahan namun pasti bergerak menuju masa depan yang lebih terhubung, inklusif, dan sejahtera secara digital.
sumber artikel: sumberinspirasi.id