TVTOGEL — Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, telah mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat peningkatan kemampuan pertahanan negara dalam pidato kebijakan perdana yang disampaikan pada Jumat (24/10/2025). Dalam pidatonya, Takaichi menggarisbawahi pentingnya peran militer yang lebih kuat, terutama dengan latar belakang ketegangan yang meningkat dengan China, Korea Utara, dan Rusia.
Sebagai perempuan pertama yang memimpin Jepang, Takaichi menyampaikan bahwa pemerintahannya akan lebih cepat mencapai target pengeluaran militer sebesar 2 persen dari PDB, yang awalnya direncanakan pada tahun 2027, dan kini dipercepat pada Maret 2026. Takaichi juga berencana untuk memperbaharui strategi keamanan nasional lebih awal, yakni sebelum akhir tahun 2026. Keputusan ini diambil mengingat situasi geopolitik yang semakin tidak stabil, ditandai oleh invasi Rusia ke Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah.
Dalam pidatonya, Takaichi menegaskan, “Ketertiban internasional yang selama ini kita kenal kini telah terguncang. Situasi keamanan di kawasan sekitar Jepang semakin kompleks dengan adanya aktivitas militer yang intens dari negara-negara tetangga seperti China, Korea Utara, dan Rusia.” Ia menambahkan bahwa Jepang harus mengambil langkah proaktif untuk memperkuat kemampuan pertahanannya secara lebih fundamental.
Peran Strategis Jepang di Tengah Ketegangan Global
Keputusan Takaichi ini datang beberapa hari menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke Tokyo, yang dijadwalkan pada 27–29 Oktober 2025. Dalam pertemuan itu, Takaichi diperkirakan akan dihadapkan dengan tuntutan dari Trump terkait peningkatan pengeluaran pertahanan Jepang serta pembelian lebih banyak senjata buatan AS. Ini menjadi ujian diplomatik yang krusial bagi Takaichi, yang juga akan membahas penguatan aliansi antara Jepang dan Amerika Serikat.
Takaichi menyatakan bahwa meskipun hubungan dengan China perlu diperkuat, keamanan tetap menjadi prioritas utama. “Kami harus membangun hubungan yang konstruktif dan stabil dengan China, meskipun ada kekhawatiran terkait masalah keamanan,” ujarnya. Pandangan politiknya yang lebih keras terhadap kebijakan luar negeri, serta pandangannya yang tegas terhadap sejarah masa perang Jepang, diperkirakan akan berpengaruh pada arah kebijakan luar negeri dan pertahanan Jepang.
Tantangan Politik Domestik
Namun, di dalam negeri, Takaichi menghadapi tantangan besar untuk melaksanakan kebijakannya. Pemerintahannya kini berada dalam posisi minoritas, yang mengharuskan dukungan dari pihak oposisi untuk merealisasikan agenda-agenda besar tersebut. Selain itu, isu kenaikan harga dan stagnasi upah domestik juga menjadi fokus utama yang harus diselesaikan.
Kebijakan Takaichi terkait pekerja asing juga menjadi sorotan. Mengingat populasi Jepang yang semakin menua, ia menekankan pentingnya mendatangkan pekerja asing yang taat pada aturan yang berlaku. Pemerintahannya berencana untuk memperketat pengawasan terhadap warga asing, khususnya yang berasal dari negara-negara seperti China.